Disusunoleh: Ahmad Khoirul Yaskhudi, S.Pd NIP. 198304232009021001. INDONESIA PADA MASA ORDE BARU SEJARAH INDONESIA KELAS X SEMESTER GENAP OLEH: AHMAD KHOIRUL YASKHUDI, S.Pd NIP. 198304232009021001 KonsepDwifungsi ABRI sendiri digagas oleh AH Nasution, yang menekankan ABRI sebagai stabilisator dan dinamisator. Kebijakan Dwifungsi ABRI diterapkan sejak awal Orde Baru, tetapi baru disahkan oleh Soeharto pada 1982 melalui UU Nomor 20 Tahun 1982. Melalui kebijakan ini, ABRI berhasil mendominasi lembaga eksekutif dan legislatif Orde Baru. PADAmasa rezim Orde Baru berkuasa, negara tampil sebagai oligarki-predator ekonomi dan politik yang mengakumulasi jaringan bisnis dan politik. Jaringan bisnis dan politik tidak saja melibatkan aktor-aktor politik di dalam birokrasi pemerintahan, tetapi juga keterlibatan para pemilik modal (capital) yang menjadi kroni atau klien bisnis (client- penguasa Orde Baru. SITUASI ini secara gamblang Visiutama pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia, seperti dikutip dari Modul Sejarah Indonesia Kelas XII oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020. Visi pemerintahan ini menjadi visi utama yang sangat populer pada masa Orde Baru. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. 0% found this document useful 0 votes298 views6 pagesDescriptionPeran negara di OrBaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes298 views6 pagesMenguatnya Peran Negara Pada Masa Orde BaruJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Jakarta - Masa jabatan Presiden Soeharto sebagai Presiden kedua Indonesia dikenal sebagai orde baru. Rentang waktu kekuasan pemerintahan orde baru berlangsung selama 32 tahun. Diawali surat perintah yang dikeluarkan pada 11 Maret 1966 hingga tahun Tap MPR No. XXXIII/MPRS/1967, masa orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto mulai memimpin negara. Pemerintahan berusaha segera pulih usai berakhirnya era kepemimpinan Presiden dari Modul Sejarah Indonesia Kelas XII yang disusun Nansy Rahman, orde baru adalah tatanan kehidupan bangsa dan negara yang dikembalikan pada Pancasila dan UUD 1945. Di orde sebelumnya sempat terjadi penyelewengan dan penyimpangan prinsip masa pemerintahannya, Soeharto melakukan koreksi total sehingga penerapan Pancasila semakin kuat. Lebih lengkapnya, simak latar belakang kelahiran, sistem pemerintahan, hingga jatuhnya pemerintahan orde Latar Belakang Lahirnya Orde BaruLahirnya orde baru ditandai TRITURA atau Tri Tuntutan Rakyat yang merupakan ide perjuangan Angkatan 66/KAMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia. TRITURA terdiri dari tiga tuntutan yaitu pembubaran PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan penurunan semakin panas karena sikap Presiden Soekarno yang bertolak belakang dengan aksi-aksi mereka. Hingga terjadi peristiwa G30S/PKI yang membuat rakyat Indonesia menurunkan kepercayaannya terhadap pemerintahan G30S/PKI adalah salah satu penyebab menurunnya kredibilitas Soekarno dan membuatnya mengeluarkan Surat Perintah kepada Letjen Soeharto yang disebut Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar.Dalam Surat Perintah tersebut Soekarno menunjuk Soeharto untuk melakukan segala tindakan demi keamanan, ketenangan, dan stabilitas politik. Supersemar menjadi titik awal berkembangnya kekuasaan Orde Sistem Pemerintahan pada Masa Orde BaruPemerintahan orde baru menggunakan konsep Demokrasi Pancasila. Visi utama pemerintahan orde baru adalah menerapkan nilai Pancasila dan UUD 1945, secara murni serta konsekuen dalam aspek kehidupan masyarakat masa orde lama, komunisme dan gagasan yang bertolak belakang dengan Pancasila sempat meluas. Hal ini membuat Soeharto di masa jabatannya melakukan indoktrinasi Pancasila. Beberapa metode indoktrinasi yang dilakukannya yaituMenerapkan pengajaran P4 Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di sekolahSoeharto mengizinkan masyarakat membentuk organisasi dengan syarat menggunakan asas pancasilaMelarang kritikan yang menjatuhkan pemerintah dengan alasan stabilitas pemerintahan pada masa orde baru adalah presidensial dengan bentuk pemerintahan Republik dan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi yang berlaku. Dalam periode masa orde baru, terjadi banyak perubahan-perubahan politik dan Indonesia berkembang pesat walaupun dibarengi dengan praktik korupsi yang merajalela. Lewat beberapa kebijakannya, politik dan ekonomi negara juga semakin kuat. Namun kondisi ini menurun ketika di tahun 1997 saat terjadi krisis inilah yang membuat pemerintah kehilangan kepercayaan rakyat sehingga Soeharto sebagai presiden mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 yang mengakhiri kekuasaan Orde Penyebab Jatuhnya Pemerintahan Orde BaruMeski selama masa tersebut perekonomian Indonesia melaju pesat dan pembangunan infrastruktur yang merata untuk masyarakat, namun perkembangan tersebut diikuti dengan praktik korupsi, kolusi dan ini menyebabkan kurangnya kepercayaan terhadap Presiden Soeharto dan memicu aksi demo mahasiswa dan masyarakat umum. Demonstrasi semakin gencar setelah pemerintah menaikkan harga BBM di tanggal 4 Mei lagi terjadi Tragedi Trisakti yaitu tertembaknya 4 mahasiswa di depan Universitas Trisakti yang semakin mendorong masyarakat menentang kebijakan pemerintah. Tahun 1997-1998 merupakan periode orde baru yang menjadi masa kelam bagi rakyat yang tadinya melesat langsung mengalami penurunan disusul dengan berakhirnya rezim orde baru. Besarnya gelombang demonstrasi di berbagai daerah, membuat Presiden Soeharto mundur pada 21 Mei 1998. Setelah tiga dasawarsa lebih menjabat, orde baru ambruk akibat krisis ekonomi yang melanda negeri sejak tahun 1997. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] row/row 1. Militer dan Golongan Karya di Zaman Orde baru Pada dasarnya peran Negara pada masa Orde baru ditentukan oleh kekuatan militer, Golkar, dan bantuan Luar Negeri. Struktur kinerja Negara sangat kuat karena didukung oleh pemusatan dan penguatan tiga sector utama yaitu militer, ekonomi, dan budaya. a. Militer di Zaman Orde baru Pembuatan militer di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa pendudukan Jepang di Indonesia. Jepang membentuk PETA yang awal tujuannya guna membantu Jepang menghadapi perang Asia Timur Raya. Kemudian bias kita lihat kiprah militer dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seperti misalnya Jendral Soedirman ketika bergerilya melawan Belanda, kondisi Beliau yang sakit parah tidak dirasakan, dihiraukan, namun terus berjuang dengan semangat yang tinggi. Menurut Salim Said pakar militer menguatnya peran militer dipicu oleh melemahnya kekuatan-kekuatan politik dan pemerintahan semenjak adanya perubahan system pemerintahan Indonesia pada bulan November 1945. Pada masa Orde Lama, kekuatan ABRI terpecah-pecah akibat politik devide et impera sehingga dapat diletakan kekuatan kaumpolitisi di atas golongan militer. Kemudian dilingkungan antarangkatan terlihat adanya perpecahan dan persaingan. Maka pada masa Orde Baru hal tersebut berusaha untuk dihilangkan melalui tiga macam pendekatan, yaitu 1 Pendekatan Mental Penekanan diletakkan pada bidang pendidikan. Pendidikan yang terintegrasi dimulai tingkat pendidikan perwira dan tingkat lebih lanjut. Untuk melaksanakan hal itu dibentuklah wadah pendidikan baru yaitu AKABRI 2 Pendekatan Doktrin Dahulu doktrin ABRI antarangkatan berbeda-beda, misalnya Angkatan Udara “Swabhuwana Paksa” Sayap Tanah Air, Angkatan Darat “ Tri Ubaya Cakti” Tiga Tekad Sakti, Angkatan Laut “ Eka Sasana Jaya” satu doktrin yang menang, dan untuk Polri “ Tata Tentrem kerta Raharjo. Kemudian doktrin ABRI disempurnakan menjadi satu doktrin yaitu doktrin Hankamnas dan doktrin perjuangan ABRI “Catur Darma Eka Karma” empat pengapdian dengan satu perjuangan suci Sedangkan menguatnya militer dalam bidang pemerintahan dan sosial kemasyarakatan ada dua Faktor 1 Konsepsi Jalan Tengah yang dikeluarkan Nasution bulan November 1958 Konsepsi ini menjadi awal dari wacana dwifungsi ABRI 2 Momentum pemberontakan G 30/S PKI yang dilakukan oleh militer bersama rakyat. Keberhasilan Soeharto dalam pemimpin penumpasan G 30 S/PKI, menjadi bukti bahwa militer memiliki kekuatan yang cukup kuat untuk mewujudkan kondisi keamanan Negara dan masyarakat. Sejak saat itu militer dimata rakyat semakin tinggi. b. Golongan Karya Golkar di Era Orba Pada awalnya Golkar bersama Sekretariat Bersama Golongan Karya Sekber Golkar organisasi yang berdiri sebagai front anti komunis. Pada awal pendiriannya Organisasi ini memiliki hubungan erat dengan elemen pemuda, wanita, serta militer. Mereka bersama-sama menggalang kekuatan guna melawan kekuatan komunis di negeri ini. Golkar tidak mau disebut sebagai partai politik karena 1 Golkar ingin membawa semangat anti-ideologi partai 2 Golkar melihat bahwa dengan berdasar pada semangat anti-ideologi partai, Golkar tidak akan bersifat mengarah ke gerakan-gerakan yang bersifat radikal, melainkan sebagai organisasi masyarakat. Keterkaitan antara Golkar dengan Presiden Soeharto dilatarbelakangi oleh kedekatan keduanya pada masa penentangan kekuatan komunis di periode awal tahun 1960-an. Kemudian setelah Pemilu tahun 1971 golkar menang mutlak atas kekuatan politik lainnya. Menguatnya posisi Golkar pada masa pemerintahan Orba menunjukkan kuatnya peran pemerintah dalam menentukan kehidupan masyarakat. 2. Eksistensi Dana bantuan dan Hibah Luar Negeri Indonesia di Era pemerintahan Soeharto membuka masuknya bantuan dana dari Luar Negeri. Sehingga pada awal pemerintahannya Indonesia sudah dihadapkan pada hutang luar negeri sebesar USS 2,3 milliar. Untuk mengatasinya Soeharto mengadakan dialog dengan Negara-negara Barat dan Jepang untuk menurunkan dana bantuan Luar Negeri. Kemudian dibentulah IGGI yang bertugas mengkoordinasi program dana bantuan bagi Indonesia dengan pimpinan Negara Belanda. Sementara di Indonesia dibentuk Bappenas yang dipimpin oleh Widjojo Nitisastro, badan ini bertugas mengalokasikan dana bantuan luar negeri kepada program-program pembangunan nasional. Strategi Soeharto dalam mengalokasikan dana bantuan luar negeri guna mensejahterakan rakyat di satu sisi membuat rakyat semakin maju dan sejahtera namun disisi lain dana bantuan luar negeri semakin banyak dan lambat laun jatuh tempo. Tahun 1990 hutang luar negeri dan bunyanya mencapai USS 54 millyar. Berbagai maslah melanda Orde Baru semakin banyak lagi setelah krisis moneter melanda wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. 0% found this document useful 0 votes1K views3 pagesOriginal TitleProses Menguatnya Peran Negara Pada Masa Orde ILMICopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views3 pagesProses Menguatnya Peran Negara Pada Masa Orde Baru - Docx ILMIOriginal TitleProses Menguatnya Peran Negara Pada Masa Orde ILMIJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

menguatnya peran negara di masa orde baru ditentukan oleh